Jurnal : Nita Budiyanti

Prodi RMIK Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Abstract

Penetapan Diagnosa seorang pasien merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab dokter (tenaga medis) yang terkait tidak boleh diubah oleh karenanya harus diagnosis yang ada dalam rekam medis diisi dengan lengkap dan jelas sesuai dengan arahan yang ada pada buku ICD-10. Pemberian Kode adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf atau angka dan kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data.

ICD-10 adalah klasifikasi statistik, yang berarti bahwa ICD-10 berisi nomor-nomor terbatas dari katagori kode eksklusif yang menggambarkan struktur hirarki dengan subdivisi-subdivisi untuk untuk mewakili komponen data terkait. Koding diagnosis harus dilaksanakan sesuai aturan system koding ICD-10 akurat dan tepat waktu.. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus menggunakan metode perancangan sistem informasi Rapid Application Development (RAD). Observasi dilakukan pada tampilan Rekam Medis Elektronik. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen. Hasil penelitian ini adalah aplikasi APDITLIT yaitu audit klinis.

References

Dewi, Nur F dan Karmelia Agustina. 2017. Analisis Sistem Pelayanan Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Dr. Kariadi Semarang Tahun 2016. Vol.5 No.2. Jurnal Vokasi Indonesia. Prodi Perumahsakitan, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Depok.

Ernawati, D, dkk. 2021. Kelengkapan Informasi Medis Untuk Mendukung Kodefikasi Penyakit Jantung Guna Mewujudkan Kualitas Data Informasi Medis Di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Vol. 20, No, 1. Jurnal Kesehatan. Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. Semarang

Hatta, G. R. 2013. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Edisi revisi 2. Universitas Indonesia. Jakarta

Kemenkes RI, 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis

Kemenkes RI, 2022. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 24/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis

Kemenkes. 2021. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2021 Tentang Pedoman Indonesian Case Base Groups (Ina-Cbg) Dalam Pelaksanaan Jaminan Kesehatan. Jakarta

Kepmenkes, RI, 2020. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : Hk.01.07/Menkes/312/2020 Tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi Kesehatan. Jakarta

Maryati, Warsi, dkk. 2018. Hubungan Kelengkapan Informasi Medis dan Keakuratan Kode Diagnosis Diabetes Mellitus. Vol. 1, No. 2. Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan. Program Studi D3 Rekam Medik dan Informasi Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa. Surakarta

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Rifaldin , Agung , Dkk.2017. Ketepatan Dan Kelengkapan Kode Diagnosis Pada Kasus Tuberkulosis Berdasarkan Icd-10 Di Rumah Sakit Umum Kota Mataram Periode Tahun 2016. Volume 1. No. 2. Program Studi DIII Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan. Politeknik Medica Farma Husada. Mataram.

Utami Yeni T, Nita Rosmalina. 2019. Hubungan Kelengkapan Informasi Medis Dengan Keakuratan Kode Tuberculosis Paru Berdasarkan Icd-10 Pada Dokumen Rekam Medis Rawat Inap Di Bbkpm Surakarta. Prodi D3 Rekam medis dan Informasi Kesehatan. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa. Surakarta.

Widjaya, Lily dan Deasy Rosmaladewi. 2017. Manajemen Informasi Kesehatan II: Sistem dan Sub Sistem Pelayanan RMIK

Widjaya, Lily. 2023. Buku Ajar Audit Rekam Medis Melalui Analisis Kualitatif. APTIRMIKI, Karanganyar.

Wikurendra, Edza Aria. 2019. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tb Paru Dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Surabaya

Lebih lengkap, lihat sumber : https://ojs.poltekkes-malang.ac.id/index.php/JIKI/article/view/4122

error: Content is protected !!
× Bantuan